IXYELNOIT - Pada kesempatan kali ini mimin akan membagikan postingan yang sangat keren dan bersejarah yaitu 7 peristiwa islam yang sangat langka, jadi simak baik-baik postingan kali ini jika ingin mengetahui sejarah islam.
1.Terbelahnya Bulan
Terbelahnya bulan (bahasa Arab: انشقاق القمر, alih aksara: Insyaqqal qamar) adalah mukjizat yang diklaim diperoleh nabi Islam Muhammad. Ceritanya dapat ditemukan pada Al-Qur'an, Surah Al-Qamar:1-2, dan disebutkan pula dalam riwayat-riwayat Islam seperti pada Asbabun nuzul (sebab turunnya wahyu). Kebanyakan komentator Muslim menafsirkan secara literal bahwa bulan benar-benar terbelah, sementara beberapa lainnya mengidentifikasinya sebagai peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat atau hanyalah ilusi optik.
Tradisi awal yang mendukung interpretasi literal ditransmisikan pada otoritas sahabat Muhammad seperti Ibn Abbas, Anas bin Malik, Abdullah bin Mas'ud dan lain-lain. Menurut ulama Muslim India, Abdullah Yusuf Ali, bulan akan terbelah lagi saat hari kiamat mendekat. Dia mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut mungkin juga memiliki makna alegori, seperti permasalahan yang dimaksud telah menjadi jelas, sejelas bulan.
Pada tahun 2010, seorang ilmuwan NASA Lunar Science Institute (NLSI), Brad Bailey, mengatakan bahwa, "Sampai sekarang sama sekali tidak ada bukti ilmiah kalau dulu bulan pernah terbelah menjadi dua (atau lebih) dan bersatu kembali." Tidak terdapat pula saksi mata dari bangsa-bangsa lain pada rentang era hidupnya Nabi Muhammad akan pernah terjadinya bulan terbelah pada masa tersebut. Di malam, pada tanggal 18 Juni 1178, 5 orang biarawan di selatan Inggris mengaku melihat pula terjadinya terbelahnya bulan, yang mana hal ini juga tidak dilaporkan di daerah-daerah lain. Sebuah teori mengatakan bahwa yang mereka lihat adalah meteor yang masuk ke atmosfer bumi dan melintas di depan bulan, dengan cahaya ekornya membuat seakan-akan bulan terlihat terbelah, ini menjelaskan mengapa hanya segelintir orang melihat kejadian tersebut.
Narasi mengenai terbelahnya bulan ini kerap digunakan oleh beberapa umat Muslim untuk meyakinkan orang lain tentang kenabian Muhammad. Peristiwa ini juga menjadi inspirasi banyak penyair Muslim, terutama di India.
Ayat Al-Qamar 1-2 berbunyi
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Waktu (penghakiman) sudah dekat, dan bulan terbelah berantakan. Tetapi jika mereka melihat sebuah Tanda, mereka berpaling, dan berkata, "Ini adalah (tapi) sihir sementara.
Tradisi dan cerita awal menjelaskan ayat ini sebagai mukjizat yang dilakukan oleh Muhammad, mengikuti permintaan beberapa anggota Quraisy. Kebanyakan komentator Muslim menerima keaslian tradisi tersebut. Ayat berikut 54: 2, "Tetapi jika mereka melihat sebuah tanda, mereka berpaling, dan berkata, 'Ini adalah (tapi) sihir sementara'" diambil untuk mendukung pandangan ini. Komentator klasik Ibnu Katsir memberi sebuah daftar tradisi awal yang menyebutkan kejadian tersebut: Sebuah tradisi yang dikirimkan pada otoritas Anas bin Malik menyatakan bahwa Muhammad membagi bulan setelah orang-orang Mekkah meminta mukjizat. Tradisi lain dari Malik ditransmisikan melalui rantai narasi lainnya, menyebutkan bahwa gunung Nur terlihat antara dua bagian bulan (Gunung Nur terletak di Hijaz. Muslim percaya bahwa Muhammad menerima wahyu pertamanya dari Tuhan di sebuah gua di gunung ini, Gua Hira '). Tradisi yang diceritakan pada otoritas Jubair bin Mut'im dengan satu rangkaian transmisi mengatakan bahwa dua bagian bulan berdiri di dua gunung.
2.Gunung hancur karena pertemuan Allah dan Nabi Musa
Dilansir dari About Islam, Selasa (1/9), pada abad keempat Masehi, orang Kristen Koptik datang ke gunung dan mendirikan sebuah gereja kecil di tempat yang diyakini Tuhan berbicara kepada Musa dalam bentuk semak yang terbakar. Sedangkan bagi umat Islam, kisah ini tertulis dalam Alquran surat Al-A'raf ayat 143 yang menceritakan kisah Nabi Musa berbicara dengan Allah di Gunung di Sinai Selatan, Mesir.
Pada gunung tersebut juga didirikan sebuah Biara St. Catherine yang dihormati oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling suci di bumi. Biara ini telah bertahan dari banyak kelompok perampok gurun selama 1.500 tahun terakhir.
Umat Muslim membiarkannya utuh bahkan selama Perang Salib karena untuk menghormati sejarah Nabi Musa. Biara ini merupakan tempat Bani Israel menunggu Musa selama 40 hari 40 malam dengan menyembah patung.
Sebagaimana diceritakan dalam Alquran Surat Thaha ayat 97 Nabi Musa saat kembali membakar patung tersebut dan membuang abunya ke laut. "..Dan lihatlah Tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut.” (Surat Thaha ayat 97).
3.Perang Badar
Pertempuran Badar (bahasa Arab: غزوة بدر, translit. gazwah badr), adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624). Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu.
Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.
Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun kemudian dalam Pertempuran Uhud.
4.Perang Malaikat Dan Iblis
Pertarungan antara Malaikat dan Iblis dimulai sejak terlahirnya makhluk yang bernama Nabi Adam. Pada zaman dahulu sebelum terciptanya manusia, Tuhan YME ( Yang Maha Esa) menciptakan dua tempat, tempat yang bahanya penuh dengan kemungkaran, dan amarah adalah “Nerak” dan tempat yangbahannya penuh dengan sumber kebahagiaa, keindahan, kenikmatan adalah “Surga”.
Tuhan berkata kepada makhluk ciptaan pertama (Malaikat), “Wahai Malaikat-malaikat Ku, lihatlah aku telah membuat dua tempat besar yang sangat luas dan dalam, yaitu Surga dan Neraka. Dua tempat ini aku ciptakan tetapi belum ada penghuninya. Wahai malaikat, aku ingin membuat makhluk yang akan menempati dua tempat ciptaan ku ini, mau kah kalian menjadi penghuni kedua tempat ini. Tetapi kalian harus bisa melakukan aturan-ataran yang akan q berikan pada kalian?”.
Kemudian para Malaikat melihat seperti apa aturan-atauran yang diberikan kepada para Malaikat itu. Mereka menjawab, “Sungguh Tuhanku, aturan-aturan yang engkau buat sangat berat untuk kami jalankan. Jika aturan-aturan itu mampu kami lakukan maka engkau akan member kami ganjaran masuk ke dalam surge Mu, namun bila ada yang gagal, maka engkau akan mengganjari kami masuk kedalam Neraka Mu.
Sungguh berat Tuhan, kami tidak mampu menjalankan semua aturan-aturan yang engkau buat”. Karena para malaikat tuhan tidak mampu menjalankan aturan yang telah dibuat Tuhan, karena khawatir masuk ke dalam Neraka, maka Tuhan ingin menciptakan makhluk yang tidak takut dengan Neraka. “Wahai para Malaikat ku, Aku ingin menciptakan makhluk yang tidaqk takut dengan Neraka, agar dia bisa menjadi penghuni tempat ku dan mampu menjalankan aturan-aturan ku (Syari’at), dan bahan bakunya dari Api Neraka”.
Kemudia terciptalah makhlu yang bernama “JIN”. “Wahai Jin, maukah engkau memasuki Surgaku, namun dengan syarat kamu harus mengerjakan aturan-aturan yang aku buat. Dan kamu kerjakan itu di alam Dunya dulu, jika kamu mampu mengerjakan, maka aku akan memberimu Surga, namun jika tidak maka akan ku beri kamu Neraka”.
Karena Jin adalah golongan yang tercipta dari bahan Neraka, maka mereka tidak taku dengan Neraka. “Baik wahai Tuhan ku, aku akan mengerjakan tugas ku, dan aku tidak akan segan bila aku harus masuk kedalam Neraka Mu”. Setelah mereka di turunkan dari Alam Akhirat ke Alam Dunia, ternyata mereka tidak melakukan aturan Tuhan yang sudah diperintahkan. Justru mereka membuat kerusuhan di dunia dan membuat kerusakan pada dunia.
Tuhan tidak senang dengan kemungkaran yang dilakukan oleh bangsa Jin tersebut, lalu Tuhan mengutus para Malaikat ( Malaikat Jibril dan para penginkut lainnya) untuk memberantas para Jin yang membuat kerusakan. Kemudian Malaikat turun ke dunia, membantai Jin-Jin yang merusak. Setelah semua misi dijalan kan, Malaikat Jibril kembali ke atas, dan melihat. Ternyata masih ada beberapa Jin-Jin yang berhasil lolos dan berswembunyi di gua, pepohonan, sungai, danau, bahkan tempat-tempat gelap lainnya.
Karena itu gak heraqn kakalu ada Jin itu tempat tinggalnya di tempat-tempat angker, seperti sumur tua, hutan, gua, dan lainnya. Pada saat itu juga, Malaikat melihat ada Jin yang masih kecil (bayi), karena tidak teganya melihat Jin kecil yang sendirian, malaikat pun membawanya bersama kea lam akhirat, dan di sanan Jin kecil itu diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan, tak lama kemudia Jin kecil itu tumbuh besar dan menjadi Pemimpin Atas (Boss nya Malaikat), bernama “Malaikat Azazil”. Walau pun golongan asalnya dari Jin.
5.Munculnya Dabatul Ard
Salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah kemunculan berbagai macam makhluk tak lazim. Selain Dajjal dan Ya’juj Ma’juj, ada makhluk lain yang dinamakan Dabbatul Ardh.
Makhluk Dabbatul Ardh mungkin lebih jarang disinggung.
Namun, makhluk ini sejatinya juga dikisahkan muncul menjelang akhir zaman. Lalu, seperti apa wujud Dabbatul Ardh?
Menurut buku Dimensi Sains Alquran karya Muhammad Arifin dkk (2006: 23), Dabbatul Ardh adalah binatang buas atau bisa disebut dengan monster yang muncul dari perut bumi.
Binatang ini akan keluar dari kota Mekkah, tepatnya di dekat gunung Shafa.
Dabbatul Ardh muncul selepas kematian para Ya’juj Ma’juj akibat virus yang diturunkan oleh Allah SWT. Makhluk ini keluar ketika bumi telah pulih dari bencana yang disebabkan Ya’juj Ma’juj.
Tercatat pula dalam hadits jika makhluk ini akan memukulkan tongkatnya kepada semua manusia. Jika tongkat tersebut dipukulkan pada orang beriman, maka di dahinya akan tertulis "ini adalah orang beriman".
Misi Dan Tujuan
Dihimpun dari buku Mengakrabkan Anak pada Ibadah milik Ummi Aghla (2010: 33), kemunculan Dabbatul Ardh bukan hanya sebagai tanda datangnya hari kiamat, tapi juga memiliki tujuan khusus.
Sosok ini nantinya akan menandai wajah-wajah manusia. Bagi yang beriman, Dabbatul Ardh akan membuat wajah manusia tampak cerah. Sebaliknya, ketika yang ditandai adalah orang kafir, makhluk besar tersebut akan menjadikan wajah manusia tampak gelap.
Dabbatul Ardh juga akan menjerit di kawasan Maqam Ibrahim dan Hajar Aswad, sekaligus menebar-nebarkan tanah di atas kepalanya. Pekikan suaranya akan terdengar di segala penjuru dan membuat orang-orang kafir berlarian karena ketakutan.
Dalam kondisi yang sama, orang Mukmin yang sudah mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari Dabbatul Ardh, akan lebih tenang dan tidak merasakan ketakutan apa pun.